Halaman

Powered By Blogger

SELAMAT DATANG DI ZMID

"ZMID" adalah kulasan berita yang berisi tentang Politik dan dunia militer baik dalam maupun luar negeri.

Rabu, 12 Juni 2013

FGM JAVELIN 148, GAMBARAN DETAIL SENJATA PEMBUNUH TANK CANGGIH YANG AKAN DIMILIKI INDONESIA

Foto FGM 148 Javelin.
Dalam waktu dekat TNI akan dilengkapi dengan sebuah senjata anti tank yang sangat canggih dari negeri paman sam, tak ayal senjata ini sangat efektif di gunakan untuk melumat habis segala macam tank modern yang dipastikan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi, bahkan karena kaakurasianya  diklaim inilah senjata sniper untuk membunuh tank.

Rudal yang dikembangkan dalam proyek AAWS-M (Andvanced Anti-Tank Weapon System-Medium) pada tahun 1986 ini mengantarkan militer AS kedalam generasi ketiga rudal antitank yang memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan pendahulunya seperti TOW maupun M47 Dragon.
momosergeidragunov.com
Rangkaian FGM Javelin  Lengkap dengan CLU dan Round

 
Javelin dikembangkan oleh oleh Raytheon dan Lockheed Martin secara patungan. Raytheon di tugaskan untuk membuat CLU Command Launch Unit, sedangkan Perusahaan Lockheed martin bertugas untuk pembuatan serta perakitan rudal pintar pendukung CLU. Satu fitur yang bermanfaat adalah fitur soft launch, dimana rudal akan meluncur keluar tabung hanya dengan propelan pendorong, dan baru menyalakan motor roketnya pada jarak 1 meter dari titik luncur, sehingga Javelin bisa ditembakkan dengan aman dari dalam bangunan. Fitur Soft Launch sangat diperlukan untuk mengurangi hentakan pada saat rudal di lucurkan.

Didesain dengan hululedak tandem HEAT, dilengkapi dengan duamacam bentuk rudal, yaitu: hulu ledak prekursor untuk membongkar armor reaktif yang  umumnya digunakan oleh tank modern untuk mengurangi dampak ledakan senjata semacam RPG, dan  hulu ledak utama untuk menembus perindungan utama dari bodi tank. Javelin didesain untuk mampu mengalahkan MBT, bahkan yang dilengkapi dengan lapisan ERA generasi pertama sekalipun. Javelin memiliki kemampuan untuk melakukan serangan top attack, dimana rudal akan menanjak terlebih dahulu sampai ke ketinggian 160 meter, terbang mendatar, lalu menukik tepat keatas sasaran. Profil terbang misil ini dikendalikan secara autopilot dimana misil menyesuaikan jarak, arah, kecepatan dan simpangan angin berkat keempat sirip yang bisa diatur sudut-sudut kemiringannya. Serangan top attack memiliki probabilitas tinggi untuk melumpuhkan MBT karena bagian atas MBT biasanya memiliki proteksi yang lebih tipis dibandingkan dengan bagian frontal atau samping. Apabila diinginkan, Javelin juga bisa diluncurkan dalam mode direct attack, dimana rudal akan menanjak sedikit lalu meluncur langsung ke sasarannya, cocok untuk menghajar fortifikasi atau ranpur yang berada pada jarak dekat.Jika ada tank yang dibidik oleh rudal ini, hampir dipastikan mustahil untuk selamat. Benar-benar rudal panggul yang sangat mengerikan.

 

Sketsa Penembakan FGM Javelin
Display Kontrol Penembakan pada CLU  Javelin
Kemampuan Javelin untuk meluncur secara pintar ini adalah berkat sistem pemandu pintar yang tersimpan pada modul CLU (Command Launch Unit) yang bisa dilepaskan dari tabung peluncurnya. CLU yang merupakan passive infra red sight dengan sertifikasi dari SADA IIIA memiliki tiga macam magnifikasi yaitu day field of view (4x), Wide Field of Fiew (thermal, 4x), Narrow Field of View (9x), dan akhirnya Seeker Field of View (9x). Saat memasuki mode SFV, secara otomatis CLU mengirimkan input data jarak pada misil ke Launch Tube Assembly yang menjadi rumah bagi misil sehingga sasaran sudah mulai bisa dikunci, rudal ditembakkan dan penembak segera beralih begitu rudal meluncur keluar karena Javelin menganut sistem fire and forget. Satu hal yang menjadi keunggulan Javelin adalah CLU yang memiliki fitur setingan kontras dan kecerlangan sehingga nyaman digunakan, masih ditambah lagi dengan unit pendingin yang mendinginkan sensor sehingga pengenalan termal pada objek sasaran dapat dilakukan CLU secara lebih baik dibandingkan dengan optik NOD monocular yang menjadi standar pasukan AS. CLU pun hanya ditenagai dengan satu baterai litium BA-5590U yang juga sekali pakai sehingga terhindar dari problem baterai drop. 

Foto Penembakan Rudal Javelin

Blok 1 adalah pengembangan pertama javelin, mencakup perbaikan motor rudal pendorong, menambah dan meningkatkan daya hulu ledak, memperbaiki jangkauan tembak yakni 2.500 m, Perbaikan lainnya termasuk penambahan sistem digital untuk pengindraan menggunakan RS-170 video format standar yang ada pada CLU. Banyak personil yang melepas CLU dan menggunakannya sebagai teropong observasi, sehingga boleh dibilang CLU saat ini adalah teropong malam infantri terbaik dalam AD AS. Javelin masa depan akan memiliki fragmentasi untuk efek anti-personil dan hulu ledak serbaguna (MPWH) dengan bisa di instal pada kendaraan lapis baja.

Mengenai harga satu peluncur dan pelacak Javelin dibanderol US$ 126 ribu atau sekitar Rp 1,2 miliar. Sementara rudal Javelin satuannya seharga US$ 78 ribu atau sekitar Rp 756 juta. Jika kalian pernah memainkan game Call of Duty Modern Warfare disana digambarkan secara detil cara menembakan Javelin. |||0|||0 

Klik untuk memperbesar langsung dari wikipedia

Spesifikasi Javelin Anti Tank Missile
Pabrikan        : Raytheon/ Lockheed Martin
Desain          : Juni 1989
Bobot           : 22,3 kg (missile 11.8kg, CLU 6.4 kg)
Panjang         : 1,2m
Diameter        : misil 5 in dan Peluncur 5.6in
Jarak efektif   : 75-2500 m
Jangkauan Tembak: 4.750 m
Hululedak       : HEAT (High Explosive Anti Tank)
Pengoperasian   : 1-2 orang


Sumber: COM

Pemerintah Rusia Berniat untuk Bangun Pabrik di Kalimantan

Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil dalam beberapa tahun terakhir serta pertumbuhan konsumsi domestik masyarakat menengah yang terus meningkat, mendasari pemerintah Rusia untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Rencana pemerintah Rusia untuk berinvestasi di Indonesia tersebut disampaikan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia H.E. Mr. Mikhail Galuzi yang didampingi CEO Russian Aluminium Mr. Oleg V. Deripaska saat bertemu dengan Menhan Purnomo Yusgiantoro, Rabu (12/6), di kantor Kemhan Jakarta.
Pemerintah Rusia berniat untuk membangun pabrik pengolahan bauksit dan alumunium di Kalimantan sehingga hasil produksinya bisa masuk ke PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) serta industri lain. Selain itu CEO Russian Aluminium menyatakan bahwa nantinya aluminium yang akan diproduksi juga dapat dipergunakan untuk memproduksi peralatan militer dan alutsista lainnya.
Rencana pembangunan pabrik pengolahan aluminium di Kalimantan telah disampaikan pemerintah Rusia kepada pemerintah Indonesia sebelumnya saat Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa berkunjung ke Rusia beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal tersebut Menhan menyambut b Kemhanaik dan mengapresiasi rencana pemerintah Rusia untuk membangun pabrik pengolahan aluminium di Kalimantan. Namun demikian Menhan menyampaikan kepada delegasi Rusia untuk mendiskusikan hal tersebut terlebih dahulu kepada TNI sebagai pengguna akhir dari alutsista dalam hal ini TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
Turut hadir mendampingi Menhan dalam pertemuan tersebut Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Sisriadi.

Sumber:

Selasa, 11 Juni 2013

Belanda Simpan 22 Bom Nuklir AS di Bunker


DENHAAG - Mantan Perdana Menteri Belanda Rudd Lubbers mengklaim, negaranya menyimpan 22 bom nuklir milik Amerika Serikat (AS) di dalam bunker bawah tanah. Senjata itu dinilai empat kali lebih kuat ketimbang bom yang dijatuhkan AS di Hiroshima dan Nagasaki.

Pengakuan dari Lubbers dinilai sangat misterius. Pasalnya, keberadaan senjata-senjata milik AS di Eropa selalu dirahasiakan. Negarawan senior dari Negeri Kincir Angin itu menilai, eksistensi bom thermo-nuklir B-61 di era Perang Dingin tersebut cukup mengejutkan.

"Saya tidak mengira, barang-barang konyol itu masih ada di 2013. Saya rasa, itu adalah bagian yang sia-sia dari pemikiran militer," ujar politisi Partai Kristen Demokrat itu, dalam siaran National Geographic, Selasa (11/6/2013).

Juru bicara Angkatan Udara Belanda menolak untuk mengonfirmasi eksistensi senjata di Pangkalan Udara Volkel. Mereka mengatakan, isu keberadaan senjata AS tidak pernah menjadi bahan pembicaraan di tataran militer.

"Dia (Lubbers) sebagai seorang mantan perdana menteri pasti mengetahui hal ini," ujar juru bicara militer Belanda.

Menurut seorang pejabat Belanda, bom B-61 merupakan senjata yang bisa menimbulkan malapetaka dahsyat. Bom itu diklaim empat kali lebih kuat ketimbang bom atom yang jatuhkan Negeri Paman Sam di Jepang.

Bom tersebut dibuat pada 1960 silam, dengan panjang 3,3 meter, dan berbobot 335 kilogram (kg). Bom itu juga dilengkapi dengan lapisan besi yang sangat kuat.


Sumber: okezone