Halaman

Powered By Blogger

SELAMAT DATANG DI ZMID

"ZMID" adalah kulasan berita yang berisi tentang Politik dan dunia militer baik dalam maupun luar negeri.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Menjaga Asa Militer Indonesia Menjadi ”Macan Asia”


Lembaga globalfirepower pada 2012 menyatakan Indonesia sebagai negara ke- 18 dalam hal kekuatan militer. Namun,itu lebih karena kekuatan manusianya.

Adapun untuk kondisi alat utama sistem senjata (alutsista), Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga berperingkat Globalfirepower di bawah Indonesia. Dalam sejumlah kesempatan, seperti pada awal Agustus 2012 di Mabes TNI dan diulangi pada saat HUT Ke-67 TNI pada 5 Oktober 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan betapa pentingnya penguatan pertahanan.

“Cita-cita dan semangat untuk tampil sebagai ‘macan asia’, itu masih. Lima tahun mendatang kita akan berubah, memiliki persenjataan, kita punya postur, punya alutsista. Saya minta dukungan rakyat, tidak boleh negara itu lemah dalam pertahanan. Nanti kalau lemah,mohon maaf,juga disepelekan negara-negara lain,” kata Presiden. Karena itu,pemerintah berkomitmen membangun pertahanan.

AlutsistaTNI diperkuat melalui program percepatan pembangunan kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF).Pembangunan itu semata-mata untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara serta integritas wilayah. Komitmen pemerintah tersebut ditandai dengan terus ditingkatkannya anggaran untuk sektor pertahanan.Pada 2004,anggaran pertahanan hanya Rp21,7 triliun.

Kemudian meningkat pada 2006 menjadi Rp28 triliun. Selanjutnya Rp32,6 triliun pada 2007, Rp32,8 triliun pada 2008, dan meningkat lagi menjadi Rp33,67 triliun pada 2009. Sejak itu, anggaran terus bertambah hingga menjadi Rp42,8 triliun pada 2010, lalu naik menjadi Rp47,5 triliun pada 2011, dan Rp64,4 triliun pada tahun ini.Tahun depan, direncanakan naik lagi menjadi Rp77,7 triliun.Di luar anggaran APBN itu,ada dana khusus untuk percepatan pengadaan alutsista sesuai MEF senilai Rp156 triliun untuk kurun 2010-2014.

Target 40% MEF

Rencana strategis pengadaan alutsista sudah disusun dan mulai dijalankan.Selama 2010- 2012 pengadaan berbagai jenis alutsista dilakukan.Butuh proses panjang sebelum pengadaan alutsista benar-benar terealisasi. Pro dan kontra selalu terjadi. Peristiwa yang masih hangat adalah saat pengadaan Leopard, hibah F-16 dari AS, maupun pembelian Sukhoi dari Rusia. Pada 2011 lalu tercatat sejumlah alutsista diterima TNI.

Di antaranya helikopter M1-17 asal Rusia untuk TNI AD dan kapal angkut landing platform dock (LPD) untuk TNI AL.Tahun ini TNI AU menerima empat unit pesawat tempur taktis Super Tucano dari Brasil dan dua unit pesawat angkut ringan CN-295 asal Spanyol (bekerja sama dengan PT DI). TNI AL juga kembali menerima beberapa kapal cepat rudal (KCR).

Tak ketinggalan, TNI AD menerima tank tempur utama (MBT) Leopard, dan tank tempur medium Marder. Menurut Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro,hingga semester pertama 2014 akan ada sekitar 45 kegiatan pengadaan alutsista bergerak meliputi TNI AD,AL,AU. “Khusus untuk AU, alutsista bergerak 30%.Ada 14 jenis alutsista yang akan menambah kekuatan TNIAU,yakni pesawat tempur (5 jenis),pesawat angkut (3 jenis), helikopter (2 jenis), pesawat latih (2 jenis), UAV dan lainnya (2 jenis).Ini di luar radar,”sebutnya.

Untuk TNI AD, selain tambahan Leopard dan Marder, akan datang multi launcher rocket system (MLRS) dan meriam 155 mm/caesar.TNI AL di antaranya akan menerima kapal fregat, KCR, dan kapal selam. Dengan kondisi ini,pencapaian dari target MEF 2024 sudah bisa dirasakan cukup signifikan. “Pada akhir kabinet ini, saya yakin tidak hanya 30% untuk mencapai kemampuan pokok minimum, tapi saya yakin bisa mencapai 40%,” Purnomo meyakinkan.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menuturkan, pemerintah tidak memprioritaskan matra tertentu saja untuk diperkuat dengan menomorduakan matra lain. “Masing-masing sudah punya prioritas, Angkatan Darat punya, Angkatan Laut punya, Angkatan Udara punya. Itu yang kita laksanakan,” katanya.Dia juga yakin pemenuhan MEF bisa lebih cepat dari yang direncanakan.

Artinya, program itu sudah bisa dicapai sebelum 2024. Pengamat militer dari Universitas Indonesia, Andi Widjajanto, menilai pengadaan alutsista yang berlangsung sekarang ini secara umum sudah sesuai rencana strategis (renstra). Andi menilai sekarang ini pemerintah sedang berusaha agar masing-masing angkatan memiliki senjata utama.“Platformnya apa yang perlu ditingkatkan sudah tepat,” katanya.

Sementara itu, gelontoran anggaran sektor pertahanan yang sangat besar dan terus meningkat tiap tahun diharapkan juga berdampak positif bagi kesejahteraan prajurit TNI.Pada akhirnya tidak saja alutsista TNI yang kuat, kesejahteraan prajurit juga meningkat.

Pemerintah meyakinkan bahwa kesejahteraan prajurit akan terus ditingkatkan secara bertahap sesuai kemampuan. “Sekarang sudah ada tujuh macam tunjangan bagi prajurit, di luar gaji pokok,” kata Purnomo.


Sumber: Sindo

Koarmabar Siapkan 9 Kapal Perang Latihan Gabungan



JAKARTA (Pos Kota) – Komando Arrmada RI Kawasan Barat (Koarmabar ) direncanakan menyiapkan 9 unsur KRI yang dilibatkan dan tergabung dalam latihan gabungan (Latgab ) 2012 yang akan melaksanakan manuver lapangan di perairan laut Sulawesi dan pendaratan Amphibi di pantai Sangata Kalimantan Timur.

Sembilan Unsur kapal perang RI yang dilibatkan dari Koarmabar meliputi unsur kapal perang jenis perusak kawal 5 KRI terdiri dari KRI Patimurra-371, KRI Teuku Umar-385,KRI Wiratno -379 , KRI Silas Papare-386 dan KRI Tjiptadi-381 yang sehari-hari dibawah pembinaan satuan kapal eskorta Komanmdo Armada RI Kawasan Barat (Satkor koarmabar )

Selain itu jenis FPB 57 KRI Todak-631 dan KRI Barakuda- 633 yang sehari-hari dibawah pembinaan satuan kapal cepat Komando armada RI Kawas Barat jenisn (Satkat Koarmabar) dan 2 KRI jenis jenis angkut Tank tipe Froch KRI Teluk Celukan Bawang-532.dan KRI Teluk Sibolga -536 yang sehari-hari dibawah pembinaan Satuan Kapal amfibi Komando Armada RI Kawasan Barat (Satfib Koarmabar)

Dari sejumlah kapal perang RI jajaran Koarmabar tersebut, dua unsur yang dilibatkan jenis Fast Patrol Boat (FPB) 57 m merupakan produksi dalam negeri yang dibuat oleh putra-putra Indonesia yaitu KRI Barakuda-633 mulai dioperasikan tahun 1995 dan saat ini dengan komandan Mayor laut Arya Delano, sedangkan KRI Todak-631 dengan Komandan Mayor laut (P) Rubiantoro mulai dioperasikan oleh TNI AL pada tahun 2000.


Sumber: Kemhan

YURI DOLGORUKY KAPAL SELAM NUKLIR STRATEGIS RUSIA


Yuri Dolgoruky
 
Kapal selam nuklir strategis kelas Borey akan segera ditugaskan Angkatan Laut Rusia pada tahun 2013. Adalah Yuri Dolgoruky, kapal selam ini direncanakan akan segera bergabung dengan Angkatan Laut Rusia pada akhir tahun ini, namun tes yang dilakukan selama uji coba laut terbaru menunjukkan sejumlah kelemahan teknis pada kapal selam ini.
 
Kelemahan terdapat pada sistem onboard senjata utama kapal selam ini yaitu sistem kontrol peluncuran tembak rudal Bulava. Software Glitches di dalam sistem kontrol peluncuran rudal balistik Bulava  otomatis sedikit bermasalah.

Kapal selam kedua kelas Borey, Nevsky Alexander, bisa diharapkan bergabung dengan Armada pasifik Rusia pada tahun 2014, kata Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov. Kapal selam kelas Borey akan menjadi bagian inti dari armada kapal selam strategis Rusia, menggantikan kapal selam tua dari Proyek 941 (Kode NATO kelas Typhoon) dan kapal selam Proyek 667 (Delta-3 dan Delta-4). Rusia berencana untuk membangun delapan kapal selam kelas Borey dan Borey-A pada tahun 2020.
 
Yuri Dolgoruky
Karakteristik Yuri Dolgoruky

Dua kapal selam kelas Borey saat ini sedang dibangun di galangan kapal Sevmash di kota pelabuhan White Sea kota Severodvinsk. Kapal selam nuklir strategis kelas Borey memiliki panjang 580 kaki (170 meter), diameter 42 kaki (13 meter), total kru 107 termasuk 55 perwira, kedalaman selam maksimum 1.500 kaki (450 meter), kecepatan selam sekitar 29 knot dan kecepatan penuh sekitar 29 knot.

Semua kapal selam strategis kelas Borey akan dipersenjatai dengan rudal balistik Bulava, sampai dengan 16 rudal balistik dengan hulu ledak ganda.
 
 
Sumber: Artileri

Jumat, 26 Oktober 2012

India Telah Mengakusisi Pesawat AEW&C Buatan Embraer


India sedang memajukan kemitraan inovatif dengan Brasil untuk membuat pesawat Embraer 145 pertama bagi AU India, yang membuka jalan bagi sistem Peringatan Dini dan Kendali Angkasa pertama buatan negeri ini. 

Pesawat ini dipasangi sistem Peringatan Dini dan Kendali Angkasa [AEW&C] yang dikenal sebagai radar Susunan Dipindai Elektronik Aktif [AESA]. Dirancang dan dikembangkan oleh Pusat Sistem Angkasa [CABS] yang berkedudukan di Bengaluru, radar ini memiliki kapasitas untuk memperingatkan AU India dan mendeteksi rudal yang meluncur serta pesawat pemburu milik sekutu dan musuh dari berbagai kisaran yang diperluas.

“Dunia tengah menyaksikan program ini sambil menahan napas,” kata Vijay Kumar Saraswat, penasihat bidang ilmiah bagi kementerian pertahanan India. Dia berbicara pada upacara perayaan pengiriman pesawat pertama serta prestasi kedirgantaraan India.

“Kesuksesannya akan menempatkan negara ini ke dalam kelompok elit yang dapat mengembangkan dan menghasilkan sistem secanggih itu,” katanya.

Hal ini diumumkan setelah berhasil menuntaskan pengujian darat dan terbang pesawat yang memenuhi target operasional sebagaimana ditetapkan oleh Pertahanan dan Keamanan Embraer Brasil serta CABS dan Organisasi Penelitian & Pengembangan Pertahanan [DRDO] India.

India diperkirakan menerima pesawat kedua pada akhir tahun, dan pesawat ketiga di bulan Desember 2013.

Memancangkan tonggak prestasi 

Pengembangan baru-baru ini telah memajukan operasi militer India yang semakin modern, memancangkan tonggak prestasi yang mewujudkan visi pertahanan India untuk “mengembangkan dan mewujudkan ilmu pengetahuan kelas dunia” serta “sistem dan solusi yang bersaing secara internasional.”

Shri G. Elangovan, ketua pengawas penelitian & pengembangan DRDO, mencermati bahwa EMB 145 AEW&C memiliki kapabilitas besar seperti sistem pengisian kembali bahan bakar saat dalam penerbangan, kapasitas listrik dan pendinginan yang ditingkatkan secara besar, serta perubahan struktural yang menyeluruh.
“Hal ini akan memungkinkan pemasangan sistem misi terkini yang sudah dikembangkan oleh CABS India bersama pusat kerja DRDO,” kata Elangovan.

India dan Brasil telah menandatangani perjanjian pada tahun 2008 untuk tiga pesawat kelas Embraer 145AEW&C yang dimodifikasi, yang diproyeksikan senilai $210 juta. Kontrak Brasil mencakup paket lengkap pelatihan, dukungan teknis, suku cadang dan perlengkapan pendukung di darat.

India sudah memiliki tiga AEW&C buatan Israel dan sedang memproses untuk memperoleh dua lagi.

Radar dapat melacak 500 target 

Radar ini memiliki kapasitas untuk memindai 240 derajat dalam waktu singkat dan menjangkau kisaran 350 kilometer, demikian menurut para insinyur pertahanan India. Pesawat dapat beroperasi dengan maksimal 12 awak pesawat, dan terbang tanpa berhenti selama 10 hingga 12 jam dengan pengisian bahan bakar di udara. Radar dapat melacak lebih dari 500 target secara simultan. Radar ini pun memfungsikan kendali dan perintah ruang pertempuran yang berlangsung di udara dengan mengarahkan pesawat pemburu dan melancarkan serangan terhadap pesawat yang menyerang.

Unit AWACS dan AEW&C juga digunakan untuk pengintaian target darat dan dapat melakukan fungsi C2BM [pengelolaan perintah dan kendali, pertempuran]. Radar ini pun membantu operator untuk membedakan pesawat milik sekutu dan pesawat musuh.

Melalui kesepakatan senilai 1,1 milyar dolar pada tahun 2004, AU India memperoleh tiga Phalcon AWACS yang ditumpangkan pada pesawat IL-76 Rusia. Kenaikan biaya telah menunda penyelesaian pesanan untuk dua Phalcon AWACS tambahan, yang memiliki kisaran lebih dari 400 kilometer dan 360 derajat.

“Program ini mencakup pemasangan sistem pada pesawat, pemaduan sistem dan memaksimalkan kapabilitas kinerja sistem sepenuhnya untuk memuaskan aspirasi penggunanya,” kata Saraswat.

“Tonggak prestasi utama – pengiriman armada Sistem AEW&C ke AU India – bukan hanya mencapai sasaran, tetapi juga mewujudkan impian DRDO.”


Sumber: Apdforum

US to supply cut-price weaponry


Thailand will receive heavily discounted military equipment from the US Department of Defense, including retired warships and F-16 fighter jet engines, to help cement military ties.

Thailand is a major non-Nato ally of the US and the department wants to recognise that friendship by selling weaponry selected from its Excess Defense Articles (EDA) programme, a Thai military source said.

The EDA programme was set up to sell off excess military items to other countries, according to the US Defense Security Cooperation Agency website.

In addition to five new F-16 fighter jet engines which have been offered for sale to the Royal Thai Air Force, the US has also offered to sell 1,150 Humvee military vehicles to the army that were previously deployed in Iraq.

The US has also offered three new Black Hawk helicopters to the army with a price tag of 1.3 billion baht each, the source said.

The navy will be offered two second-hand Perry Class frigates - general purpose warships designed back in the mid-1970s with a displacement of 4,100 tonnes."All of these items will be sold at very special, cheap prices," the source said.

"The discussion did not go into details. The offer is amicable."

The offer follows talks in Washington last week between permanent secretary for defence Gen Thanongsak Apirakyothin and US defence assistant secretary Marc Lippert.

Thailand and the US will mark 180 years of bilateral relations next year.

Defence minister Sukumpol Suwanatat and armed forces chiefs are due to meet US defence secretary Leon Panetta next month during his Thailand visit.


Sumber: Bangkok post

Rusia: AS Kirim Senjata untuk Pemberontak Suriah

Tentara Pembebasan Suriah (FSA) 
berpose di atas tank yang berhasil mereka rebut dari militer Suriah di sebuah desa di Provinsi Idlib, Suriah.
 
 
REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Rusia mengatakan Amerika Serikat (AS) membantu dan mengoordinasikan pengiriman senjatauntuk pemberontak Suriah.

"Washington mengetahui pengiriman senjata untuk kelompok bersenjata ilegal di Suriah. Dilihat dari pernyataan para pejabat AS di media, AS telah mengoordinasikan dan membantu pengiriman logistik itu," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan, Kamis (25/10), seperti dikutip Press TV.

Pada Rabu (24/10), komandan militer Rusia mengatakan kelompok bersenjata Suriah memperoleh senjata buatan AS, termasuk rudal anti-pesawat Stinger.

Jenderal Nikolai Makarov mengatakan tidak jelas siapa yang telah menerima senjata tersebut. "Kami mendapat informasi bahwa pemberontak  Suriah memiliki rudal yang ditembakkan dari atas bahu, termasuk rudal Stingers buatan Amerika Serikat," ungkapnya.

"Kita harus tetap mencari tahu apa lagi yang telah dikirim untuk para pemberontak Suriah," kata Jenderal Makarov.

Pejabat senior militer Rusia itu menambahkan kemungkinan pengiriman senjata dan bahan logistik lainnya untuk para pemberontak Suriah dari luar negeri lewat berbagai sarana transportasi.

Penyiar NBC News AS melaporkan pada Juli lalu pemberontak Suriah memperoleh dua lusin sistem pertahanan udara portabel (dikenal sebagai MANPADS) yang dikirim lewat Turki. "Tapi Amerika mengklaim mereka belum mengirim apapun pada pemberontak," kata Jenderal Makarov.

"Kami memiliki informasi terpercaya bahwa pemberontak Suriah memiliki MANPADS buatan luar negeri, termasuk buatan Amerika," katanya lagi.

Suriah telah mengalami kerusuhan sejak Maret 2011. Damaskus dalang kerusuhan adalah kelompok teroris bersenjata sedangkan oposisi Surah menuduh pasukan keamanan lah yang melakukan pembunuhan.

Pemerintah Suriah mengatakan bahwa kekacauan itu diatur oleh pihak asing karena menurut beberapa laporan, mayoritas anggota teroris bersenjata itu adalah warga negara asing.


Sumber: Republika

Rabu, 24 Oktober 2012

Pelancaran Misil SeaWolf, Bukti Kesiagaan Tinggi TLDM

Misil Seawolf mengenai sasaran (all photos : TLDM)

TLDM sekali lagi membuktikan tahap kesiagaannya di tahap tertinggi dengan kejayaan penembakan peluru berpandu atau misil dari permukaan ke sasaran udara (surface to air) di Perairan Selat Melaka pada 23 Oktober 2012. Penembakan kontraktual misil jenis Vetical Launch Seawolf (VLSW) ini telah dilancarkan dari platform kapal Kelas Frigat, Kapal Diraja (KD) LEKIU ke sasaran udara TGX-2 yang ditunda oleh pesawat Learjet 35 A.

Penembakan misil Seawolf telah dilancarkan sewaktu siri latihan bulanan Armada TLDM iaitu Perang Pangkor 9/2012 yang dilaksanakan sekitar Perairan Selat Melaka Utara. Dalam penembakan pagi semalam, Seawolf dari KD LEKIU telah berjaya mengenai dan memusnahkan sasaran pada jarak, ketinggian dan kelajuan sepertimana yang telah diprogramkan. Seawolf mempunyai panjang 2.995 meter dengan berat 136.5 kilogram boleh meluncur pada kelajuan sehingga 333 meter sesaat serta boleh beroperasi dalam apa juga keadaan cuaca. Ia berupaya memusnahkan sasaran udara seperti jet pejuang dan peluru berpandu.

Kejayaan penembakan ini nyata telah sekali lagi membuktikan keupayaan aset dan sistem persenjataan TLDM berada di tahap yang amat meyakinkan. Ia juga sekaligus menzahirkan kepada dunia bahawa keupayaan perang TLDM dan kompetensi perancang latihan, pengendali, pengurusan, penyelenggaraan dan pengoperasian aset Armada TLDM, berada di tahap kesiagaan yang tinggi dan terlatih. Untuk rekod, pada tahun ini, TLDM pada 20 September 2012, telah berjaya melancarkan misil jenis Exocet MM40 dari KD LEKIU dan misil jenis Sea Skua dari helikopter TLDM jenis Super Lynx dalam Penembakan Bersepadu Angkatan Tentera Malaysia (ATM) bersama TUDM dan TDM dalam Eksesais ANGSA 7/2012.


Dalam menentukan kejayaan operasi penembakan kali ini, pelbagai aset dan unit TLDM  telah terlibat dengan pelbagai tugas yang telah ditetapkan. Antara tugas yang dilaksanakan ialah perancangan latihan, tinjauan dan pembersihan kawasan, penyediaan misil dan rakaman serta analisis.


Aset dan unit TLDM yang terlibat diantaranya ialah Markas Armada, Depot Peluru dan Letupan, KD LAKSAMANA MUHAMMAD AMIN, KD SELANGOR, Combat Boat (CB) 90, pesawat Super Lynx, pesawat Fennec dan Tim Rakaman dan Analisis dari Weapon Trial and Assesment Team (WTAT) dari Markas Sitem Armada serta Institut Penyelidikan dan Pembangunan Pertahanan (STRIDE), Kementerian Pertahanan. Kejayaan penembakan misil Seawolf dari KD LEKIU sekali lagi telah melakarkan nama ATM dan TLDM khasnya sebagai pasukan Angkatan Tentera yang wajar digeruni di rantau ini.
Sumber: DS

AS AKAN GUNAKAN SENJATA LASER UNTUK PERANG

Laser HEL MD AS
Truk berat HEMMT AS yang dipasangi laser mobile HEL MD


Boeing Corporation tengah mempersiapkan tahap kedua dari tes prototipe senjata laser mobile HEL MD (High Energy Laser Mobile Demonstrator). Dalam tes nantinya, operator akan menembakkan 10 kw laser solid-state. Kekuatan laser ini nantinya masih dapat ditingkatkan. Semua tes dari senjata laser HEL MD ini rencanya akan selesai dalam waktu tiga tahun. Setelah itu, militer AS akan melakukan eksperimen dengan menggunakan senjata laser tersebut, laporan CNews menyebutkan.

Untuk saat ini, kekuatan senjata laser HEL MD yang memiliki kekuatan 10 kw sudah dinilai cukup besar, namun kebutuhan minimum kekuatan laser yang diinginkan oleh militer AS adalah 100 kw. Tapi tetap saja HEL MD dengan kekuatan 10 kw ini dapat menghancurkan roket dan artileri. Lebih kuat, maka lebih baik, itu yang diinginkan militer AS.

Laser HELL MD AS

Senjata laser mobile HEL MD dipasang pada chassis truk berat HEMMT. Senjata ini dirancang untuk mengintersep rudal, bom, mortir dan pesawat tak berawak (drone). Senjata laser ini juga dapat digunakan untuk menghancurkan personil musuh dan kendaraan non-lapis baja. Senjata laser HEL MD akan difungsikan untuk menjaga dan mempertahankan pangkalan-pangkalan militer AS dari serangan udara dan artileri di garis depan.

Tahap kedua dari penembakan ini akan berlangsung sepanjang tahun 2013. Boeing berharap bisa membuktikan kehandalan dan efisiensi dari sistem guidance dan power kepada militer AS hingga akhir tahun depan.
 
 
Sumber: Artileri

Militer Indonesia berencana untuk membelanjakan 16,7 milyar dolar AS sampai tahun 2015


Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, yang didukung oleh kepemimpinan militer dan memperoleh dana anggaran sebesar 16,7 milyar dolar AS, akan terus maju dengan rencana tiga tahunnya untuk memperkuat dan melakukan modernisasi persenjataan militer Indonesia.

Indonesia berada dalam perjalanan untuk mempengaruhi percaturan dunia, demikian menurut seorang analis - suatu ambisi yang dapat ditelusuri sejak proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945 dari penjajahan Belanda. Dengan laju pertumbuhan saat ini, Indonesia dapat menjadi salah satu dari lima negara dengan ekonomi terkuat sebelum tahun 2040, demikian ramalan para pejabat.

Sebagai inti dari komunitas Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara [ASEAN] dan negara terbesar di komunitas Asia Tenggara, modernisasi pertahanan Indonesia berkemungkinan untuk menempatkan negara ini sebagai pembelanja militer utama di wilayah tersebut. Dan karena jalur reformasi Indonesia ke arah konsolidasi demokratis, para pengamat mengatakan bahwa kemunculan kekuatan militer negara ini tidak perlu dikhawatirkan akan mengalami destabilisasi.

Pergeseran dramatis kebijakan pertahanan Indonesia muncul setelah kekosongan 10 tahun pembelanjaan militer akibat kekurangan dana, setelah negara tersebut berfokus pada pertumbuhan ekonomi dan usaha perkembangan. Peningkatan pada tahun 2012 menghadirkan 30 persen dari anggaran nasional negara ini. Angkatan Udara dan Laut Indonesia diharapkan menjadi penerima terbesar dari hasil peningkatan anggaran pertahanan ini.

Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pertumbuhan dalam anggaran pertahanan tersebut dimaksudkan sebagai usaha untuk "memperkuat posisi militer, demi menjamin keberhasilan misi untuk menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia.”

Rencana pengembangan militer tersebut mencakup pembelian kapal penghancur berpeluru kendali, tank, sistem peluncuran roket majemuk, jet tempur, kapal selam dan persenjataan militer lainnya.

Senjata yang dikembangkan secara domestik dan dibeli di luar negeri ini akan didukung teknologi terbaru. Strategi modernisasi ini memiliki harga yang sangat mahal: 2,5 milyar dolar AS untuk 10 frigat ringan yang dikembangkan oleh produsen kapal negara PAL; 2 milyar dolar AS untuk empat kapal selam; dan 6 milyar dolar AS untuk tambahan pesawat jet tempur Sukhoi dan F16.

Anggaran ini juga dimaksudkan untuk meliputi kebutuhan non-senjata yang berhubungan dengan pertahanan nasional, termasuk aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit dan pegawai negeri dalam angkatan bersenjata Indonesia.

Anggaran ini akan berfokus pada pembelian produk domestik, demikian kata Yugiantoro. Jika tidak terdapat ketersediaan materi yang diproduksi secara domestik, akan digunakan para produsen asing dengan syarat penggunaan metode produksi gabungan. Dan impor produk asing juga akan dipantau demi memastikan manfaatnya bagi Indonesia.

Komite Tingkat Tinggi [HLC] negara ini akan menyediakan pengawasan guna mengendalikan pemantauan dan laju perluasan sektor pertahanan sampai tahun 2014, demikian ungkap menteri pertahanan.
HLC yang diketuai oleh wakil menteri pertahanan, akan mencakupkan perwakilan dari beberapa divisi pemerintah, termasuk keuangan, perencanaan, audit, dan badan pemerintah khusus yang bertanggung jawab untuk melakukan pembelian barang serta jasa.

“Tujuan utama dari tim pengendali ini adalah mulai dari awal tahap perencanaan seperti halnya juga selama tahap penerapan, untuk memantau keuangan dan pembelian bagi sektor pertahanan ini,” demikian yang dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Angkatan Udara menambahkan 17 skuadron
Pembangunan militer ini mencakup inventaris yang mengesankan. Untuk Angkatan Udara Indonesia: 64 jet tempur Sukhoi; 32 jet tempur F16; 36 pesawat tempur Hawk 100/200; 12 jet tempur F5E; 16 pesawat tempur Super Tucano; 16 pesawat tempur Yak 130; 36 pesawat tanpa awak; dan 64 pesawat transportasi Hercules.

Angkatan Laut menambahkan 3 armada
Tiga armada akan ditambahkan ke Angkatan Laut Indonesia, yang memiliki armada Barat dengan markas besar di Tanjung Pinang, Natuna, dan Belawan. Armada Pusat akan memiliki markas besar di Surabaya, Makassar, dan Tarakan. Armada Timur akan bermarkas besar di Ambon, Merauke, dan Kupang. Kemudian, jumlah prajurit Angkatan Laut yang aktif akan ditingkatkan hingga 60.000, ditugaskan di berbagai markas. Para prajurit ini akan didukung oleh 350 tank BMP 4F; 17 tank amfibi; 320 kendaraan amfibi lapis baja; 800 misil QW3; 40 Grad RM; dan 75 Howitzer. Inventaris tambahan mencakup 32 frigat; 56 corvette; 82 kapal patroli cepat yang dipersenjatai misil; enam kapal selam; dan 48 kapal logistik serta transportasi.

Tambahan angkatan darat termasuk tank dan misil
Angkatan Darat, yang merupakan komponen darat angkatan bersenjata Indonesia, memiliki perkiraan jumlah pasukan sebanyak 180.000, Brigadir Kavaleri, cadangan strategis, dan unit-unit lain yang telah terlibat dalam operasi sejak perjuangan negara ini untuk meraih kemerdekaan.

Peningkatan anggaran ini memberikan inventaris yang berikut: tiga divisi komando strategies; 150 batalyon pasukan serbu; 200 tank perang utama yang akan disebar di Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat; 540 kendaraan lapis baja yang dibuat oleh Pindad untuk batalyon infanteri mekanik; 320 kendaraan dengan meriam; 890 meriam dan artileri howitzer; 720 misil NDL; 20 helikopter tempur MI35; 26 helikopter transportasi MI17; 1.300 misil anti-tank; 60 misil anti-pesawat baru; dan 700 misil strategis jenis Pindad-Lapan.


Sumber: Apdforum

 

Selasa, 23 Oktober 2012

AS dan Uni Eropa Inginkan Stabilitas Politik Lebanon

BEIRUT, KOMPAS.com - Amerika Serikat dan Uni Eropa menyatakan keprihatinannya atas kondisi politik Lebanon saat ini, usai aksi bom mobil yang menewaskan kepala badan intelijen Lebanon, Brigjen Wissam Al-Hassan, pekan lalu.

Akibat tragedi yang menewaskan delapan orang itu, kelompok oposisi Lebanon mendesak agar Perdana Menteri Najib Mikati mengundurkan diri.

Kepala Kebijakan Politik Uni Eropa, Catherine Ashton, pada Rabu (24/10/2012), mewaspadai kemungkinan terjadinya kekosongan kekuasaan di Lebanon.

"Ada kelompok yang berusaha mengalihkan perhatian dari situasi kawasan dengan membuat masalah di Lebanon," demikian Ashton, seperti dikutip kantor berita Lebanon NNA.

Kekhawatiran Ashton ini bersamaan dengan klaim empat anggota parlemen Lebanon dari kelompok oposisi yang menerima pesan pendek dari sebuah nomor telepon Suriah. Isi pesan itu adalah ancaman pembunuhan. Pesan itu diterima sebelum dan sesudah aksi bom mobil pekan lalu.

"Serangan bom itu sangat mengerikan. Kami sangat mengkhawatirkan stabilitas di Lebanon," kata Ashton setelah bertemu PM Najib Mikati.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS kembali menegaskan komitmennya untuk membantu pemerintah Lebanon mengusut dalang peledakan bom mobil itu.

"Presiden Michel Suleiman sedang dalam proses pembicaraan dengan semua pihak untuk membentuk pemerintahan baru. Kami sangat mendukung itu," kata juru bicara Kemenlu AS, Victoria Nuland.

"Kami tak ingin melihat kekosongan pemerintahan di Lebanon," Nuland melanjutkan.

Tewasnya, Brigjen Wissam Al-Hassan dikhawatirkan akan menyeret Lebanon ke kancah kekerasan sektarian baru. Di negeri itu, warga Muslim Sunni sangat membenci rezim Bashar al-Assad, sementara warga Syiah sangat mendukung Suriah. Sedangkan, pemeluk Kristen terpecah.

Sejak, tragedi bom mobil itu setidaknya sudah 11 orang tewas akibat aksi baku tembak antara kelompok pendukung dan anti-Suriah di kota pelabuhan Tripoli.
 
 
Sumber: Kompas

Iran Mata-matai Kapal Induk AS di Teluk Persia

Kapal induk USS George Washington

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayyari menegaskan supremasi intelijen Iran setelah berhasil memanatu gerakan kapal induk angkatan laut AS di wilayah Iran, Teluk Persia.

"Perkembangan besar diberbagai bidang terjadi pada Angkatan Laut kita, dan banyak keberhasilan yang telah 

dicapai," kata Sayyari dalam sebuah pertemuan khusus dengan komandan angkatan laut negara itu, Senin, (22/10), seperti diberitakan Kantor Berita Fars.

Sebagai contoh prestasi tersebut, Sayyari mencatat, pasukannya selalu memantau gerakan kapal induk AS setiap saat di wilayah Timur Tengah.

Pada Juli lalu misalnya, menurut laporan Komandan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Brigadir Jenderal Hossein, drone IRGC berhasil memantau kapal induk AS di Teluk Persia. Menurut dia kapal induk tersebut tidak lebih dari onggokan "besi berkarat" yang berjalan.

"Pasukan IRGC tidak pernah terintimidasi oleh keberadaan rudal, kapal dan Drone AS serta keberadan pasukan musuh trans-regional. Peralatan perang AS (kapal Induk) ini tidak lebih dari besi berkarat di mata IRGC," kata Salami pada saat itu.

Sementara pada Mei 2012, seorang komandan IRGC mengumumkan drone angkatan laut IRGC berhasil memantau gerakan militer asing di Teluk Persia dan merekam dalam video dengan durasi hampir satu jam dekat kapal induk AS.

"Pasukan angkatan laut kedua zona IRGC ini, telah merekam video 50-menit terkait gerakan kapal induk AS dari jarak 500-meter," kata komandan Kedua IRGC, Zona Naval, Ali Razmjou pada saat itu.


Sumber: Republika

Senin, 22 Oktober 2012

Israel, US Start Largest Ever Air Defense Exercise


The Israeli and United States armed forces started their largest-ever joint air defense and anti-missile exercise on Sunday, involving thousands of service personnel and the two nation's principal air defense missile systems, the Israeli Army told RIA Novosti.

The Austere Challenge exercises, taking place in Israel and the neighboring waters, involve 3,500 Americans and over 1,000 Israelis. Preparations for the war games have taken two years and "are in no way connected to current events taking place in the Middle East," the two allies say.

The US forces will test their Patriot ground-based and naval Aegis air defense systems, while Israel will test its Hetz-2 (Arrow) missile, which, like Patriot, is designed to intercept ballistic missiles. Israel will also test its Iron Dome system which is designed to take on the short-range rockets which are regularly fired into Israel from Gaza.

Most of the exercise will consist of command and control drills in a simulated environment but will include some live firing. The exercise has cost the US $30 million and Israel $8 million.


Sumber: Rianovosti

TNI AD Juara Tembak ASEAN, Senjata RI Makin Disegani

VIVAnews - TNI Angkatan Darat tetap memprioritaskan senjata-senjata buatan dalam negeri untuk kebutuhan alat utama sistem persenjataan atau alutsista. TNI Angkatan Darat yakin alutsista buatan anak negeri tak kalah dengan produksi asing, terutama buatan PT Pindad.

"Kami utamakan dan usahakan tetap menggunakan alutsista produk dalam negeri. Alutsista utama yang digunakan prajurit adalah senjata," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Senin 22 Oktober 2012.

Menurut Pramono, TNI AD senjata-senjata dalam negeri yang digunakan prajuritnya bukan hanya menjadi alat utama yang dipakai. Tapi sudah menjadi senjata unggulan saat tampil di ajang internasional.

"Kemarin bertanding di lomba tembak level ASEAN kita jadi nomor satu. Dan itu sudah diakui negara tetangga," kata adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Dengan penggunaan senjata buatan dalam negeri dalam perlombaan menembak, lanjut Pramono, negara-negara tetangga malah jatuh hati. Bahkan hendak membelinya.

"Kami menggunakan produk dalam negeri dalam lomba tembak itu. Sampai negara tetangga ingin membeli senjata yang kita gunakan itu," ujarnya.

Senjata yang dimaksud Pramono adalah senjata buatan PT Pindad (Persero), yakni Senapan Serbu versi 1 (SS1) dan SS2. "Juga Panser Anoa yang sudah dibuat tidak kami beli dari luar. Helikopter yang dibuat PT Dirgantara Indonesia juga tidak kami beli dari luar," ujarnya.
 
 
Sumber: Vivanews

Antara Castro, Nazi, Rusia dan Nuklir


INILAH.COM, Jakarta – Apa hubungan empat kata di atas? Mantan Pemimpin Kuba Fidel Castro pernah berniat merekrut Nazi serta memohon Rusia agar memberinya jatah senjata nuklir.Benarkah?

Perang nuklir nyaris pecah pada akhir Oktober 1962 lalu. Uni Soviet menempatkan rudal jarak menengahnya di Kuba dan siap meluncurkannya. Sementara jenderal-jenderal di Washington, juga bersiap merusak rudal Rusia dan menduduki Kuba.

Di bulan peringatan Krisis Rudal Kuba ke-50 ini, dokumen rahasia dirilis di Jerman yang menunjukkan seberapa besar krisis itu sebenarnya. Pemimpin Kuba ketika itu, Fidel Castro, sudah mengatur langkahnya sendiri.

Langkah ini berpotensi menjadi provokasi antara AS dan Soviet. Saat masa sedang tegang, tepatnya 26 Oktober 1962, badan intelijen asing Jerman Barat, Bundesnachrichtendienst (BND) memergoki niatan Castro untuk merekrut tentara elit Nazi.

Castro hendak meminta tentara-tentara elit itu datang ke Kuba dan melatih pasukannya. Ia juga mencari mantan petugasparatrooperdantechnical troopserta siap membayar mereka empat kali lipat gaji standar Jerman.

Saat BND memperoleh informasi ini, empat mantan Nazi yang mengabdi untuk Jerman Barat sudah menjawab permintaan Castro. Namun hanya dua yang dipastikan sampai ke pulau tersebut.

“Ada bukti yang menyatakan tentara revolusi Kuba sekian lama sudah ingin menyewa staf Nazi, selama mereka memiliki tujuan yang sama,” ujar direktur penyidik sejarah BND, Bodo Hechelhammer.

Tak hanya menyewa Nazi, Castro juga berniat membeli persenjataan Eropa. Kuba berniat membeli empat ribu unitsubmachine gunbuatan Belgia yang akan dikirim via Jerman Barat. BND kemudian menyampaikan informasi ini ke pemerintahnya.

BND pun membongkar kontak Kuba di Eropa dan sukses memata-matai negara komunis itu melalui sumber-sumbernya di Karibia dengan informasi yang amat akurat. Tak lama, BND juga tahu Kuba berniat melindungi diri, bukan menyerang siapapun.

Pada waktu bersamaan, Badan Intelijen AS (CIA) juga mengetahui Kuba hanya memiliki senjata konvensional dan bukan nuklir. Pertengahan September, Rusia diketahui memboyong belasan kapal dan ribuan tentara ke Kuba.

Sayangnya, CIA tak bisa mengawasi hal ini karena masalah teknis dan cuaca yang menyebabkan pesawat pengintai U-2 tak bisa terbang. Oktober tahun itu, Pemimpin Soviet Nikita Kruschchev menyerah dan memulangkan armada Rusia.

Akhir Oktober 1962, BND menerima informasi bahwa Castro menulis surat ke Moskow, memprotes penyerahan Kruschchev. Castro menolak memulangkan ratusan senjata nuklir Soviet yang sudah ditempatkan di teritorinya.

BND mengetahui, krisis rudal Kuba tak selesai hanya dengan penyerahan Kruschchev yang diumumkan pada 28 Oktober 1962 itu. Kruschchev lalu mengutus politisi Soviet, Anastas Mikoyan, untuk menemui Castro dan Che Guevara.

Castro mengamuk, menuding Soviet mengkhianati Kuba dan sejak awal mereka memang tidak menginginkan rudal-rudal itu. Mereka hanya menerima Soviet untuk solidaritas sesama sosialis.

Castro kemudian menyalahkan Amerika yang menemukan lokasi pelincuran di Soviet. Mikoyan berusaha menenangkan Castro, menyatakan hal itu terbongkar karena ada beberapa serdadu melanggar perintah Kruschchev untuk bekerja di malam hari saja.

Tetap saja, mempertahankan nuklir Rusia merupakan tujuan utama Castro. Presiden AS John F Kennedy menyatakan tak ada lagi senjata nuklir di Kuba. Meski fakta sebaliknya dan Kuba diberi izin menembakkannya jika Rusia diserang AS.

Castro meminta 100 bom nuklir ditinggalkan untuknya, sehingga bisa menjadi rezim nuklir pertama di Amerika Latin. Soviet menolak, menyatakan Castro adalah seseorang yang tak bisa ditebak.

Agar tak dibantah Castro, Mikoyan berkata ada UU yang melarang Soviet memberi senjatanya ke negara lain. Castro tak lagi memaksa karena tak ingin Moskow berpaling. Dan itu menjadi akhir dari krisis rudal Kuba.
 
 
Sumber: Inilah.com

Ternyata, "Drone" Israel Gampang "Loyo"

 Drone Eitan yang berarti kuat adalah produk dari Malat, salah satu unit di Israel Aerospace Industries. Pesawat tanpa awak ini pertama kali mengudara pada 2004.

KOMPAS.com - Catatan dari Harian Yedioth Ahronoth menunjukkan kalau beberapa pesawat tanpa awak yang biasa dipakai Angkatan Udara Israel (IAF) untuk pertempuran (UAV) alias "drone" buatan dalam negeri mengalami kerusakan mesin saat dioperasikan. Alih-alih sukses menggempur sasaran, pesawat canggih itu malah sering jatuh atau minimal, mendarat darurat.

Paling anyar, Senin (22/10/2012), koran Israel itu menulis soal sebuah "drone" yang terpaksa mendarat darurat meski sudah terbang menuju sebuah sasaran di Lebanon pada Minggu (21/10/2012). Sumber militer yang dikutip media itu mengatakan kalau "drone" naas tersebut terbilang piranti paling canggih rilisan bikinan perusahaan milik negara Israel, Israel Aerospace Industries. "Pesawat mengalami kerusakan mesin," begitu kata sumber tersebut.

Seminggu sebelumnya, miniatur "drone" berjuluk Sky Rider yang bertugas mengumpulkan informasi taktis dinas rahasia terjerambab di Nablus, Tepi Barat. Beruntungnya, UAV tersebut ditemukan tim pencari dalam kondisi utuh. "Soalnya, bantalan udara sukses meredam jatuhnya pesawat," tutur sumber itu.

Pada Januari lalu, giliran Eitan atau yang sohor dengan nama lain Heron TP juga terseok-seok di udara untuk akhirnya jatuh mencium tanah. Insiden dalam uji coba itu terjadi di Pangkalan IAF Tel Nof.

Meski IAF menyembunyikan penyebab jatuhnya pesawat itu, media lokal mewartakan kalau Eitan mengalami patah pada kedua sayapnya. "Soalnya pesawat itu keberatan beban karena mengangkut perangkat-perangkat kamera dan radar," tulis media tersebut.

Duit

Israel memang serius mengembangkan UAV di dalam negeri. Paling tidak, untuk membuat Eitan, Israel sudah merogoh kocek hingga 35 juta dollar AS per unit. Eitan sampai kini menjadi salah satu senjata andalan IAF di Skadron Ke-210.

Seorang pakar independen asal Israel yang tak disebutkan namanya sempat menganalisa kalau Eitan mampu membawa peluru kendali dan persenjataan lainnya hingga menembus jantung wilayah Iran. Padahal, jarak kedua negara mencapai 1.200 kilometer.

Israel saat ini memang menempatkan UAV sebagai pengembang tugas untuk menggempur Jalur Gaza. Tugas "drone" makin komplet mulai dari pengusung rudal mematikan, pencari persenjataan tersembunyi pihak Palestina, hingga pembunuh mereka yang oleh Israel disebut sebagai kelompok militan bersenjata.


Sumber: Kompas

Minggu, 21 Oktober 2012

Mendapat Kecaman, Israel Tegaskan Haknya Bangun Pemukiman di Jerusalem

 
REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Rencana Israel menambah bangunan rumah di Jerusalem Timur mendapat kecaman dari Uni Eropa. Namun Israel menepis kecaman itu dengan mengatakan bahwa Jerusalem adalah bagian yang tak terpisahkan dari Israel.

"Seperti pembangunan yang berlangsung di London, Paris, Washington atau Moskow, Israel membangun di Jerusalem. Kami memiliki hubungan yang kuat bagi ibu kota kami," Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, Ahad (21/10).

Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman mengatakan hal senada.

"Permukiman Gilo adalah bagian tak terpisahkan Jerusalem, dan Jerusalem adalah bagian tak terpisahkan Israel," kata Lieberman, Satu (20/10).

Uni Eropa melalui Kepala Kebijakan Luar Negeri Eropa, Catheriene Ashton, Kamis, mengkritik rencana Israel memperluas pendudukannya di wilayah Palestina.

"Pemukiman itu ilegal berdasarkan hukum internasional dan mengancam tidak terwujudnya solusi dua negara," kata Catherine Ashton dalam satu pernyataan.

Uni Eropa, kata Ashton, menyerukan untuk segera diakhirinya pembangunan tersebut.

"Pembicaraan yang dilakukan secara terus menerus merupakan upaya terbaik dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina", tungkapnya. "Perluasan pembangunan permukiman hanya membuat ini (penyelesaian konflik) lebih sulit terwujud."

"Keputusan Israel untuk membangun 800 unit rumah merupakan bagian dari rencana keseluruhan Israel yang bertujuan untuk menghancurkan solusi dua-negara," kata Juru Runding Palestina Saeb Erakat, Kamis.
 
 
Sumber: Republika

AS Intensifkan Operasi Drone di Yaman



Setidaknya empat orang tewas dalam serangan pesawat tanpa awak Amerika Serikat di bagian timur Yaman, kata seorang pejabat keamanan.
 
Pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pesawat tanpa awak itu menargetkan sebuah mobil di Provinsi Maarib, timur ibukota Sanaa, Associated Press melaporkan pada hari Ahad (21/10).
 
Para saksi mata menuturkan kendaraan itu terkena salah satu rudal yang ditembakkan dari pesawat, jasad hangus dikeluarkan dari puing-puing kendaraaan setelah serangan tersebut.
 
Ini adalah serangan kedua oleh pesawat tanpa awak AS di Yaman dalam empat hari terakhir. Pada hari Kamis, sedikitnya sembilan orang tewas dalam serangan pesawat tanpa awak di dekat kota Jaar di selatan negara itu.
 
AS adalah satu-satunya negara yang mengoperasikan pesawat tanpa awak di wilayah tersebut dan dalam beberapa bulan terakhir telah melakukan serangan di selatan dan timur Yaman.
 
Washington mengklaim operasi mereka untuk menargetkan militan, namun para saksi mata dan data yang diberikan oleh pejabat setempat menunjukkan bahwa warga sipil adalah korban utama dari serangan AS.


Sumber: Irib

AS Undang Myanmar ke Latihan Perang Terbesar di Dunia

 Ilustrasi latihan Cobra Gold
BANGKOK - Amerika Serikat (AS) akan mengundang Myanmar ke latihan perang antar-negara terbesar di dunia. Latihan itu dinyatakan simbol perbaikan hubungan Myanmar dengan negara-negara Barat.

Myanmar diajak untuk berpartisipasi untuk mengamati latihan Cobra Gold. Latihan militer itu melibatkan 10 ribu pasukan AS dan Thailand. Sejumlah negara-negara Asia lainnya juga akan berpartisipasi dalam Cobra Gold.

"Ini sangat penting. Pada masa lalu, Myanmar sangat membenci Cobra Gold, mereka memandang hal ini seperti halnya invasti terhadap negaranya," ujar peneliti di Institute of Southeast Asian Studies, Tin Maung Maung Than, seperti dikutip Reuters, Jumat (19/10/2012).

Undangan militer itu merupakan tindakan yang dilakukan dengan cara yang sangat hati-hati antara AS dan Myanmar. Latihan itu tampil bak hadiah paling berharga bagi Myanmar yang baru saja melakukan reformasi dan membentuk pemerintahan semi-sipil.

Cobra Gold juga menjadi langkah awal perbaikan hubungan bilateral AS dan Myanmar yang terputus pada 1988 silam, ketika pasukan Myanmar melepaskan tembakan ke demonstran pro-demokrasi. Undangan Cobra Gold muncul di saat delegasi AS yang dipimpin oleh Michael Posner mendatangi Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw.

Selain menjadi bentuk hadiah bagi Myanmar, Cobra Gold mengilustrasikan perubahan strategi militer AS yang saat ini difokuskan ke wilayah Asia-Pasifik. Latihan militer itu akan digelar di Provinsi Chon Buri, wilayah itu merupakan rumah bagi pasukan AS di saat Perang Vietnam pecah.

Pada 2011 lalu, latihan itu pun digelar dengan melibatkan Indonesia, Jepang, Malaysia, Singapura dan Korea Selatan (Korsel). Sembilan negara lainnya, termasuk China, mengirimkan pengamat. 
Sumber: Okezone

Kapal Induk AS Berlayar di Laut China Selatan




 Sejumlah pejabat militer dan pemerintah Vietnam diterbangkan ke kapal induk USS George Washington.

USS GEORGE WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat mengirimkan kapal induk dan sejumlah kapal pendukung ke Laut Cina Selatan sebagai bentuk dukungan kepada Vietnam yang terlibat sengketa wilayah dengan China.

Kapten kapal induk USS George Washington mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa misi bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan Vietnam.

Selain itu misi pelayaran bertujuan untuk memastikan Amerika Serikat bisa menggunakan jalur di wilayah perairan yang disengketakan. "Tujuan kami adalah membuat negara-negara di kawasan mengatasi ketegangan ... dengan cara mereka sendiri. Peran kami sampai tahap ini adalah menerapkan kebebasan bernavigasi di perairan internasional," kata Kapten Gregory Fenton seperti dikutip kantor berita AP pada Sabtu (20/10).

Para pejabat militer dan pemerintah Vietnam diterbangkan ke kapal induk USS George Washington. Hal ini menunjukkan berkembangnya hubungan militer kedua negara yang bermusuhan di masa perang sebelumnya.
Dimensi baru

Beberapa wartawan juga diundang untuk menyaksikan kebolehan militer Amerika Serikat. Negara-negara tetangga China, antara lain Vietnam, Filipina dan Jepang mencari dukungan dari Amerika Serikat terkait dengan sengketa wilayah.

Ketegangan di kawasan meningkat menyusul sengketa wilayah.  China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. Vietnam, Filipina dan beberapa negara di Asia mengklaim sebagian wilayah perairan.

Sengketa ini menjadi perhatian internasional pada akhir tahun 1990-an ketika hasil survei menunjukkan kemungkinan adanya cadangan minyak dalam jumlah besar di kawasan.

Persaingan antara Amerika Serikat dan China memberikan dimensi baru dalam sengketa ini selama beberapa tahun terakhir. 
 
 
Sumber: Kompas